29.10.16

Ontologi

Ontologi

Permasalahan Ontologi itu lebih utama karena permasalahan ini berkaitan dengan hakikat dasar 'ada' (being); secara harfiah, Ontologi adalah suatu teori tentang 'ada' (kata yang berasal dari bahasa Yunani, 'eksistensi'). Hal ini terdengar sulit, namun sebenarnya tidak.  Kunci pertanyaan adalah, apakah ada satu dunia 'nyata' di luar sana yang independen dari pengetahuan kita tentangnya.  Misalnya, apakah ada perbedaan esensial antara gender, kelas atau ras yang ada dalam semua konteks dan sepanjang waktu?

Sebuah ilustrasi sederhana akan memudahkan pemahaman kita tentang soal ini.  Selama sepuluh tahun terakhir, buku John Gray, Men are from Mars dan Women are from Venus (1992) telah terjual tujuh juta eksemplar di AS, dan jutaan lainnya di lebih dari empat puluh negara di dunia.  Ia menyatakan bahwa pria dan wanita itu sangat berbeda, dan bahwa pria dan wanita hanya dapat memahami dan saling berinteraksi dengan lebih baik jika mereka menyadari fakta kehidupan ini. Buku ini mengambil posisi ontologis yang jelas, ada perbedaan fundamental antara pria dan wanita, yang merupakan ciri dari eksistensi mereka.  Perbedaan ini bertahan melewati waktu dan umum dalam berbagai budaya. Ini merupakan posisi ontologis seorang asensialis atau fundasionalis. Jadi, para penganjurnya menyatakan bahwa ada perbedaan esensial tentang 'ada' yang memberikan topangan yang di atasnya dibangun kehidupan sosial.

Tentu saja, pandangan John Gray merupakan posisi yang mudah dinyatakan, yakni diserang dengan kuat oleh banyak - bahkan hampir semua - feminis. Mereka meyakini bahwa perbedaan antara pria dan wanita itu terkonstruksi secara sosial. Dengan demikian, semua itu pada hakikatnya bukan perbedaan mendasar, melainkan khusus untuk budaya dan waktu tertentu. Semua ini adalah produk patriarki, yakni dominasi pria membentuk budaya dan nilai masyarakat, mempengaruhi pola sosialisasi dan mengekalkan ketidakadilan gender.  Argumen ini mencerminkan sebuah posisi Ontologi yang berbeda, yakni anti fundasionalis, dan menekankan konstruksi sosial terhadap fenomena sosial. 


No comments:
Write komentar