26.2.20

Jangan Pernah Memilih Untuk Miskin Sekalipun Dalam Kesabaran, Kenapa!!

Hidup ini adalah roda pedati, hidup ini bermacam-macam, sengaja Allah Subhanahu Wa Ta'ala jadikan sebagian dari kita Mandiri, mampu, bahkan kaya, sebagian dari kita ada yang miskin dan kekurangan, ada yang sabar ada yang tidak, orang yang kaya pun ada yang bersyukur, ada yang kufur, ada yang sombong ada yang rendah hati, itu adalah kenyataannya, tapi kalau kita disuruh memilih oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Anda mau jadi apa?? Jawabannya jangan pernah memilih untuk miskin sekalipun dalam kesabaran, Kenapa!! Bukankah itu baik?? jawabannya Yes!! itu baik seperti sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam seorang muslim itu ya kalau dia di kasih karunia dia bersyukur, kalau dia dapat cobaan kekurangan dia bersabar, semuanya baik dan tidak ada kecuali pada diri seorang muslim, cuman dalam kacamata ekonomi, mana yang lebih bisa memberikan dampak sosial ekonomi kepada masyarakatnya? jawabannya kalau yang miskin dalam kesabaran itu baik, tapi baiknya untuk dirinya sendiri nggak menggerutu dia sabar di hari itu dia qanaah, baik tapi sorangan wae baiknya, untuk dirinya saja. Tapi jikalau seseorang itu kaya dengan cara yang halal?? karena penyakit umat ini kalau disebut kaya, ujungnya korupsi aja. ketika disebut kaya konotasinya macam-macam, banyak orang yang kaya caranya halal, banyak orang yang kaya caranya legitimate dan itulah yang kita maksud kaya dengan halalan thoyyiban mubarokan Fih.


orang yang miskin yang sabar baik untuk dirinya sendiri, tetapi orang yang kaya dengan cara yang halal, rendah hati selalu bersyukur baik untuk dirinya dan baik untuk keluarganya, baik untuk keponakannya, baik untuk karyawannya, baik untuk RT-nya, baik untuk lingkungannya, baik untuk bangsanya karena bayar pajak, baik untuk masjidnya karena ngasih wakaf, baik untuk yatim piatu karena membangunkan rumahnya, baik untuk mahasiswa karena ngasih beasiswa, baik untuk Madrasah karena ngasih AC dan baik untuk Izzatul Islam karena umat Islam kaya-kaya.

Subhanallah jadi jangan pernah mau bercita-cita ingin jadi miskin, Apalagi dengan alasan ingin meniru rasul itu salahnya kuadrat, pilihannya salah menyampaikan sesuatu terhadap Rasul juga salah, Saya paling sedih di kalau ada orang yang mengatakan rasul itu miskin, nanti akan ada pembahasannya khusus kan untuk itu, jadi jangan memilih miskin.

Kalaupun kita dalam keadaan orang yang susah, kita harus berdoa, Kita harus berikhtiar, kita harus belajar untuk keluar dari kemiskinan, karena kemiskinan itu adalah penyakit, penyakit hati, penyakit keuangan, penyakit diri bahkan kita su'udzon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan mengatakan Allah itu tidak adil. Kalaupun kita dalam keadaan kesulitan kita berusaha untuk keluar agar kita kuat, minimum Mandiri, syukur-syukur kita memiliki kelebihan kita bisa membuka lapangan usaha, kita bisa membayar pajak, kita bisa bayar zakat, kita bisa bayar shodaqoh, infaq, zakat, wakaf dan hadiah hibah, kita bisa memberi beasiswa dan kita ingin menyantuni orang tua, orang tua jompo, janda-janda yang sangat sulit, kemudian kita bantu lingkungan kita agar bersih sanitasinya, itu hanya mampu jikalau kita Mandiri dan kaya.

Orang yang tidak punya itu tidak akan pernah bisa memberi apapun. Billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Safi'i Antonio 

No comments:
Write komentar