9.4.22

Taqorrub

 

Prof. Dr. H. Rohimin Alwi, M.Ag.

Sahabat budiman yang berbahagia. Dalam beragama betapa sering kita mendengar dan menyebut kata-kata 'Taqorrub' atau 'taqorrub ilallah' (mendekati Allah). Keberadaan Hubungan kedekatan dengan Allah bersifat abstrak atau bersifat maknawi yang tidak bisa dilukiskan dalam suasana waktu dan majlis, tetapi dalam suasana sadar rasa Dalam bahasa tasauf disebut zauq (rasa). Sadar rasa itu bisa dirasakan melalui simbol-simbol kedekatan. 


Mufassir Assa'di (1888 - 1955 M) Penulis tafsir "Taisirul Karim ar-Rahman fi tafsiri Kalamil Mannan", menegaskan bahwa taqarrub atau cara bertaqarrub itu ada 2 macam yaitu:

(1) Taqarrub dengan ilmu yg dimiliki seseorang tentang ciptaan Allah.

(2) Taqarrub seorang hamba pengabdi karena penyembahannya kepada Allah dan karena doa yg dipintanya diijabah oleh Allah. Karena ada rasa pertolongan yang diberikan dan ada taufiq yang diberikan Allah.


Oleh karena itu, untuk merasakan kedekatan itu kita tingkatkan ilmu (pemahaman) kita tentang segala ciptaannya dan kita rasakan bahwa doa kita diijabah oleh Allah SWT. Rasakan bahwa keseharian kita selalu ada pertolongan Allah dan rasakan bahwa diri kita selalu menerima pemberian bimbingan dari Allah SWT. 


Dalam hadis Qudsi riwayat Bukhari dan Muslim dinyatakan, "Apabila seorang hambaku mendekati Aku dengan berjalan maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila hambaku mendekati Aku satu jengkal maka Aku akan mendekatinya satu hasta". Betapa maha dekatnya Allah dengan hambaanya. 

Wallahu a'lam bisshawab.

Oleh: Prof. Dr. H. Rohimin, M.Ag.

#7Ramadhan #1443H

No comments:
Write komentar