Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

31.3.20

Bengkulu Darurat Corona

Satu Pasien Corona Meninggal Dunia di Bengkulu


23.3.20

Covid-19 - Antara Isolasi Mandiri dan Buruh

Perumahan Buruh
"Perkampungan buruh" yang berada di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Kemarin juru bicara pemerintah menyatakan bahwa seseorang yang dari hasil test dinyatakan positif mengidap virus corona agar melakukan ISOLASI MANDIRI. Isolasi mandiri merupakan mekanisme penanganan virus corona yang dilakukan oleh masing-masing penderita dengan cara mengkarantina diri di rumahnya sendiri-sendiri.

Kebijakan yang aneh dan terkesan AMBURADUL bin SEMRAWUT. Sepanjang yang saya tahu, tipikal masyarakat Indonesia adalah masyarakat dengan tempat tinggal berkelompok. Tidak ada yang tinggal sendirian.

Ambil contoh kasus kehidupan berkelompok di kota. Dimana-mana di sebuah kota yang ada industri dan pabriknya, maka di situ juga ada semacam "perkampungan" buruh. Buruh tinggal di rumah kos-kosan atau kontrakan.

Silahkan anda lihat foto ini. Ini ada "perkampungan buruh" yang berada di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Model bangunan mirip dengan tentara yang sedang ikut upacara baris-berbaris. Ruangan tempat tinggal hanya dipisahkan oleh dinding. Dalam setiap ruangan diisi oleh sekitar 2 hingga 6 orang. 

Sekarang anda bisa bayangkan sendiri, andai saja (semoga tidak) ada buruh yang dinyatakan positif mengidap virus corona dan disuruh untuk isolasi mandiri. Bisa dipastikan satu perkampungan buruh akan tertular yang kemudian berlanjut menjadi satu pabrik. Barang-barang yang mereka produksi lalu dijual dan masyarakat membelinya. Hasilnya apa? Hasilnya adalah seindonesia raya akan tertular. 

22.3.20

Tiga Dokter Andalan Meninggal Akibat Corona

Dokter korban corona
Dokter korban Corona

Innalillahi wainna ilaihi roji'uun...
Turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya para dokter di tengah upaya membaktikan diri untuk melayani masyarakat.

Tiga orang dokter yang berada di garda terdepan meninggal dunia karena minimnya peralatan dan perlengkapan.

1. Kolonel CKM (Purn) dr Djoko Judojoko SpB. Meninggal Sabtu, 21 Maret 2020 pukul 11.15 WIB. Saat dibawa dari Bogor ke RSPAD sudah keadaan sudah sesak nafasnya setelah sempat dirawat di Bogor. Almarhum adalah dokter di BMC Mayapada Bogor.


 2. dr. Hadio Ali Khazatsin, Sp.S, Neurologist RS Premiere Bintaro, Covid-19 positif, meninggal Sabtu, 21 Maret 2020 di RS Persahabatan.


3. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT di RS Persahabatan, Sabtu, 21 Maret 2020 jam 11.30 WIB dengan status PDP Covid-19. Almarhum praktik di RS Ananda Bekasi dan RS Mitra Keluarga Bekasi Barat.

Ketiga dokter ini dikabarkan meninggal dunia akibat terpapar virus Corona SARS-COV-2 penyebab COVID-19,
Selamat jalan pahlawan pejuang kemanusiaan.

16.3.20

Cuci Tangan Ala Petani

Akhir-akhir ini, aku kembali mendengar slogan "cuci tangan sebelum makan dengan cairan pembersih." Slogan ini membuana seiring dengan munculnya virus corona. Sebuah slogan yang sudah kudengar sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. 

Bagiku, kata-kata berisi anjuran tersebut bukan hal yang baru lagi. Sebagai anak petani, kami anak-anak petani sudah terbiasa dengan tradisi mencuci tangan. Namun, ada perbedaan antara kebiasaan mencuci tangan antara kami, anak petani, anak kampung dengan kalian, anak-anak kota? Jawabannya, ada! 

Ya. Aku adalah anak petani. Petani miskin. Terlahir dari keluarga petani miskin di sebuah pedesaan di Pulau Jawa. Besar di lingkungan yang diisi oleh para keluarga petani miskin. 

Benar. Tinggal di sebuah desa yang sungguh-sungguh tertinggal, juga terbelakang. Padahal lokasinya tidak jauh dengan pusat ibukota Propinsi Jawa Timur, Surabaya.  

Listrik baru menyala menjelang tahun 2000-an. Jalanan desa menuju kota kecamatan berlumpur bin hancur, dan baru diperbaiki sekitar tahun 2010-an. Ironis!

Sebagai anak petani, bermain-main dengan lumpur bukan sesuatu yang aneh. Hiburan kami, setiap hari. Bermain di sawah, mencabut rumput, ikut menanam padi dan jagung merupakan kegiatan kami. Bukan hanya itu, harus juga mengarit (potong rumput) untuk beri makan ternak kami. Ya. Inilah sedikit kehidupanku sebagai anak petani. 

Suatu hari, di musim hujan. Musim tanam padi pun datang. Aku pergi ke sawah. Pagi-pagi. Ikut membantu menanam padi bersama keluarga. 

Berkaitan dengan makan, kami biasa makan di sawah mulai dari sarapan pagi dan makan siang. Makanan diantar oleh simbokku (ibu). Ramai-ramai, kami makan bersama-sama. 

Bagaimana cara kami makan? Sebagaimana kebiasaan orang Jawa di kampung, cara kami makan adalah dengan menggunakan tangan. Kami tidak terbiasa dengan sendok dan garbu. Kami juga tidak terbiasa dengan piring. Kami terbiasa menggunakan daun pisang atau daun jati. 

Karena dengan tangan, tak lupa, kami mencuci tangan dengan menggunakan air yang di sawah. Orang kota bilang "air kotor." Tapi, bagiku itu adalah air yang bersih bahkan lebih bersih dibanding dengan air yang dipakai mandi oleh orang kota. 

Ya. Sebelum makan, kami cuci tangan. Karena basah, biasanya kami mengeringkan tangan dengan cara menggosok-gosokkan di baju atau celana. Di celana bagian belakang, tepatnya di pantat. Aneh? Tidak. Kami sudah terbiasa. 

Setelah itu, kami makan. Nikmat dan lezat. Selesai makan, kami kembali mencuci tangan dengan air yang sama dan mengeringkan tangan dengan cara yang sama. Beberapa saat setelah beristirahat, kami kembali bekerja. 

Mengapa tidak sakit? Bukankah air sawah itu kotor? Apalagi mencuci tangannya tidak pakai sabun pencuci tangan? Apalagi mengeringkannya tidak pakai tisu? Dan, makannya juga tidak pakai piring?

Hehehe soal sakit, pasti kami sakit. Tapi...

Air sawah di kampungku adalah air hujan. Artinya, air yang jatuh dari langit. Tidak ada limbah pabrik yang mengotorinya. Tidak ada plastik dan tetek-bengek sampah sebagaimana yang sering kita lihat di kota. Jikapun ada kotoran, air kencing kami sendiri. Misalnya saja, aku sering kencing di celana saat main-main di sawah. Tentunya sambil duduk. Jadi, bisa dibilang bahwa air sawah adalah air yang bersih. Tidak butuh sabun pencuci tangan. 

Benar. Kami mengeringkan tangan tidak dengan tisu tapi masing-masing baju atau celana kami. Tenang saja. Baju yang kami pakai adalah baju yang bersih. Biasanya, selesai bekerja kami mencucinya. Karena itu, baju kami lebih sehat dibandingkan tisu buatan pabrik. 

Benar. Kami sakit. Tapi sakit kami sebagai petani kebanyakan sakit karena kelelahan dalam bekerja. Kami sakit karena stres dengan rendahnya harga tanaman kami. Kami sakit saat mengalami gagal panen. Kami sakit gara-gara barang impor menenggelamkan produksi panen kami. Kami sakit karena pemerintah berkong kalikong dengan kaum cukong!

Ya. Kami tidak mengenal virus corona, HIV/AIDS dan seterusnya. Penyakit-penyakit ini sumbernya dari kota. Orang kota yang menjadi penyebabnya. Orang kaya yang menyebarluaskannya. Orang miskin?

Kami orang miskin sudah sibuk dan habis waktu kami untuk berjuang melawan kemiskinan yang kami alami. 

Begitulah cara cuci tangan ala petani!
---

12.3.20

Keputusan MA Tepat dan Mewakili Rasa Keadilan Bagi Peserta BPJS

Putusan Mahkamah Agung  yang membatalkan pasal 34  pada PERPRES No.75 Tahun 2019,  adalah keputusan yang  tepat dan telah mewakili rasa keadilan bagi peserta BPJS dan kepala-kepala daerah yang beberapa bulan terakhir ini menghadapi situasi yang dilematis, antara memenuhi janji program kesehatan gratis pada saat pilkada dan ketersediaan anggaran (APBD). 

Bahwa putusan MA tersebut tentu berdasarkan pertimbangan adanya pertentangan dengan pasal asas pada UUD 1945, demikian pula pasal asas pada UU NO.40/2004 tentang SJSN,  UU No.24/2011 tentang BPJS dan UU No.36/2009 Kesehatan yang menjadi dasar penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan  dengan pasal 34 Perpres 75/2019. 

Pertentangan tersebut tentu saja mengenai hal yang sangat prinsip atau melanggar pasal asas dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Bahwa penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional  berdasarkan prinsip Jaminan Sosial pasal 34 ayat 2 UUD 1945, pasal 2 UU SJSN tentang asas kemanusiaan, kemanfaatan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan pasal  3 UU SJSN tentang pemenuhan Hak Dasar Rakyat dibidang kesehatan,  bukan didasarkan pada prinsip Asuransi (perhitungan  kenaikan iuran berdasarkan aktuaria). 

Bahwa pasal 34 Perpres 75/2019  juga telah melanggar pasal 3 UU BPJS tentang prinsip penyelenggaraan yaitu Prinsip nirlaba, bahwa  prinsip utama pengelolaan usaha dan  penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh peserta,  bukan bagi kesejahteraan direksi, pegawai, apalagi mencari keuntungan (baca: gaji direksi dan pegawai BPJS yang didapat dari iuran peserta nilainya ratusan juta).

Demikian pula dengan prinsip keterbukaan yang seharusnya mempermudah akses bagi rakyat untuk mendapat manfaat dari progran JKN, malah kenyataannya menjadi terbalik, banyak kepala daerah yang tidak mampu membiayai warganya kerena kenaikan iuran yang tidak memperhitungkan  kemampuan keuangan daerah, peserta yang turun kelas dan peserta yang mogok bayar. 

Prinsip kehati-hatian, teliti, cermat dalam pengelolaan keuangan dan prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan juga tidak terbukti dengan kenaikan yang sudah kedua kalinya, pertama pada kenaikan 2016 dimana kenaikan tersebut untuk mengatasi defisit  ditahun sebelumnya sebesar 1,9 triliun tahun 2014, lalu 9,4 triliun ditahun 2015, dan 6,7 triliun  ditahun 2016,  namun ternyata  tahun berikutnya malah defisitnya bertambah besar  menjadi 13,8 triliun tahun 2017 dan ditahun 2018 menjadi 19,4 triliun, demikian pula kenaikan di tahun  2019 dengan alasan yang sama, namun tetap defisit sebagaimana telah disampaikan oleh menteri keuangan Sri Mulyani pada akhir februari 2020 sebesar 13,5 triliun. 

Ini menjadi bukti bahwa sistem Jaminan Sosial yang berubah menjadi sistem Jaminan Asuransi Sosial Kesehatan tidak akan efektif untuk dilaksanakan lagi karena melanggar Konstitusi pasal 28 H dan pasal 34 UUD 1945, dan menjadi beban bagi rakyat (utamanya didaerah dengan UMP/UMK hanya 1,5 juta/bulan, beban bagi APBD dan APBN (beban iuran dan dana talangan untuk menutupi defisit). 

Maka sudah sepatutnya Presiden Jokowi membubarkan BPJS dan membentuk Sistem Jaminan Kesehatan yang baru  bagi seluruh rakyat (semesta) dengan prinsip: 

1. Jaminan Sosial (sesuai konstitusi) bukan Asuransi Sosial. 

2. Penyelenggaranya adalah Kementerian Kesehatan. 

3. Cukup dengan menggunakan identitas KTP/KK (ini untuk menghindari kesalahan data).

4. Anggaran dari APBN dan APBD. 

Ini juga agar pemerintah bisa membangun infrastruktur Rumah Sakit tipe A dan B diwilayah NKRI dan membangun kembali Industri Farmasi dalam negeri. 

Demikian pernyataan sikap ini, dan kepada kawan-kawan KPCDI kami ucapkan selamat atas keberhasilan memenangkan Gugatan TUN pasal 34 PEPRES 75/2019

Jakarta, 9 Maret 2020. 

Dewan Pimpinan Nasional - Serikat Rakyat Miskin Indonesia

Ketua Umum

11.3.20

CORONA & MASKER ALTERNATIF

Dan, virus pembunuh yang bernama "CORONA atau convid-19" itupun sudah menyebar ke mana-mana, kesemua negara di dunia. Ada yang sudah terjangkiti dan ada yang baru sebatas mendengar kabar penyebarannya. 

Di mulai dari Cina, lalu menyebar ke Timur Tengah dan Asia, serta bergerilya di benua Eropa, Amerika dan Afrika. Ya. Begitulah pola pergerakan virus corona. 

Kehadiran virus corona telah melahirkan dua hal, yakni kematian dan kepanikan. Terkait dengan kepanikan, ada dua hal: 
1. Kepanikan psikologi manusia 
2. Kepanikan pasar. 

Melihat hal tersebut, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) segera mengeluarkan "fatwa" yang diantaranya menyerukan kepada masyarakat manusia untuk menggunakan masker dan cairan pembersih tangan agar tidak tertular virus corona. 

Bak gayung bersambut. Tanpa pikir panjang, banyak warga masyarakat yang kemudian berbondong-bondong menyerbu pertokoan. Ada yang membeli dengan eceran dan ada yang membeli dengan cara memborong.

Hukum pasarpun berlaku. Permintaan tinggi, ketersediaan barang terbatas. Bagi pelaku pasar, maka tidak ada jalan lain selain melakukan aksi penimbunan. Akhirnya, masker dan lainnya menjadi barang langka. Harga melonjak tinggi. Bahkan di Jakarta mencapai 300 ribu rupiah per kotak. 

Berkaitan dengan penimbunan, khusus di negeri ini ada dua motif, yakni motif ekonomi dan motif politik. Motif ekonomi adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial (uang) sebesar-besarnya. Sedangkan berkaitan dengan motif politik, mungkin contohnya seperti yang dilakukan oleh Walikota Surabaya, Risma. Dimana Risma mengakui sengaja menimbun masker untuk mengantisipasi datangnya wabah corona. 

Motif. Apapun yang namanya motif, sifatnya subjektif. Fakta yang ada adalah masker menjadi barang yang langka, yang kemudian memicu terjadinya kenaikan harga. 

Kelangkaan masker tidak hanya terjadi di negeri ini. Negara-negara lain mengalami nasib yang serupa. 

Kepanikan psikologis yang dialami oleh hampir setiap orang yang takut akan tertular, takut sakit, dan takut mati telah melahirkan produk-produk "masker alternatif." Munculnya ide membuat masker dari kulit jeruk, botol mineral, plastik, hingga mengenakan pakaian burqo (cadar) sebagaimana yang dilakukan oleh banyak warga di kawasan Timur Tengah. 
---

10.3.20

Virus Corona Dan Cengkeh

Sejak 1913 Seng Te membuat rokok merk Ji Sam Su dgn campuran 70% tembakau 100% tanpa saus(asli). Khusus untuk mengobati penyakit batuk-batuk dan flu, itu tercantum di bungkus rokoknya. Resep ini didapat di catatan pengobatan oleh guru obat Pen Zao Kang Muk sudah ratusan tahun yang asalnya dari daerah Wuhan.

Tapi mereka sendri tidak menerapkan mungkin saja sudah lupa akan resep itu. Oleh sebab itu orang Indonesia yang sudah terbiasa dengan rokok kretek, di pedesaan 95% dan di perkotaan 80% tidak terkena penyakit dari virus SARS, MERS, maupun CORONA.

Pada tahun 2003 waktu penyakit sars menyebar, di Singapura ada keluarga dgn 6 anggota dan 1 supir Jawa kelahiran Singapura, 6 anggota keluarga terkena sars dan 2 meninggal cuma supirnya yang tidak terkena karena merokok rokok kretek Gudang Garam.

Bagi yang tidak merokok, cengkeh bisa di bakar untuk di hirup aromanya (dengan alat bakar kemenyan) atau menaruh 20 kg cengkeh dengan besek (keranjang dari bambu) bisa tercium aromanya seluas 100m², binatang seranga seperti nyamuk, kecoa, lalat pun tidak ada, tidak suka dengan aroma cengkeh.

Di India dengan jumlah penduduk nya no. 2 di dunia dgn jumlah 1 M lebih, hanya terinfeksi 6 orang dan 3 orang sdh sembuh. Karna penduduk India mengkonsumsi cengkeh, setahun mencapai 20.000 ton, di sana walaupun kotor tikus di mana-mana tapi penduduk nya tidak gampang terjangkit dari virus, termasuk dari virus Corona.

Bagi penduduk Indonesia jangan khawatir, karena kebiasaan mengkonsumsi rempah²an/jamu tidak akan mudah terinfeksi, kalaupun ada pasti akan segera sembuh, karna mempunyai daya tahan tubuh yang kuat terhadap virus ini. Semoga informasi ini bermanfaat.🙏
Terimakasih !

8.3.20

Cara Mudah Cegah KORONA Masuk Ke Dalam Tubuh

Mencegah Virus KORONA masuk ke dalam tubuh tanpa masker dengan cara Membilas Hidung. 



Caranya: Kedua telapak tangan didekatkan ke hidung dibuat seperti mangkok buatan, lalu diisi penuh dengan air keran (lebih baik bila menggunakan air hangat karena virus korona mudah mati dlm air hangat). 

Air tersebut dihidu /disedot atau dihisap dalam - dalam melalui kedua lubang hidung sampai terasa di ubun-ubun. 
Setelah itu air tersebut dikeluarkan dengan cara mengembuskan keluar melalaui Lubang Hidung. Jadi lewat lubang hidung saat dihisap dan saat dikosongkan, lewatnya  sama. 

Pencucian atau pembilasan demikian ini dilakukan berulang-ulang sampai rongga hidung bersih. Pencucian rongga hidung ini dapat dilakukan dengan dua cara berikut:

Pertama, bagi yang biasa teratur sholat dapat dilakukan saat berwudhu menjelang sholat fardu/5x, tahajut dan sholat duha. Jadi 7x/24 jam. 

Cara Kedua, bagi yang tidak teratur sholatnya dapat melakukan dengan Membilas hidung setiap 4 jam, berarti 6x /24 jam. 

Bila bilas hidung sudah dilakukan maka semua virus KORONA yang terhisap sebelumnya tersingkir dari rongga hidung dan insya Anda akan selamat dari bencana yang mengerikan tersebut. Amin. 

Prof. DR. Halim Mubin

3.3.20

ANTIVIRUS HANTU CORONA

ANTIVIRUS CORONA ADALAH DEKAPITALISME!

“Corona datang…corona datang!” suara sekelompok anak-anak tadi sore. Saya tidak tahu persis, apakah anak-anak ini tahu atau tidak soal corona. Namun, terlepas dari itu, yang jelas, anak-anak tersebut menyambut kedatangan “virus corona” dengan bergembira ria. Apakah salah?

Tidak. Anak-anak tidak salah karena mereka tidak tahu. Jangankan mereka, kita saja tidak tahu bentuknya virus corona itu seperti apa. Seperti Marlyne Monroe kah? Seperti Mak Lampir kah? Tidak ada yang tahu. Yang pasti adalah bahwa selama hampir 2 bulan ini, kita dihantui oleh ketidaktahuan. Ketidaktahuanlah yang telah membuat diri kita takut. Benar. Hari-hari terakhir ini, kita dihinggapi rasa panik penuh kecemasan.

Terinspirasi oleh tingkah anak-anak tersebut, maka marilah kita sambut kedatangan virus “ketidaktahuan” yang bernama corona tersebut dengan cara bernyanyi; dengan cara menari; dengan cara bersorak-sorai. Mari kita tertawakan virus tersebut. Itulah revolusi. Beginilah cara kita menertawakan sistem sosial yang telah melahirkan virus corona. Sebuah sistem yang bobrok. Ya, sistem kapitalisme.

Menangis!? Cemas!? Panik!? Takut!? Untuk apa!?

Dengan mulai mewabahnya “hantu” corona ini, memangnya kau punya uang untuk memborong masker? Untuk membeli obat-obatan? Untuk membayar biaya rumah sakit? Apalagi untuk membeli antivirusnya? Tidak! 

Orang miskin tidak akan mampu. Orang miskin tidak boleh takut dengan virus corona. Toh, kalaupun harus mati, maka orang miskin tidak akan meninggalkan harta benda apa-apa selain kemiskinan itu sendiri. 

Ya, yang harus diwaspadai dan dilawan oleh setiap orang miskin adalah kemiskinan yang dialaminya. Karl Marx, seorang peletak dasar Sosialisme Ilmiah bilang: “Kemiskinan tidak akan menciptakan revolusi. Yang bisa melahirkan dan menciptakan revolusi adalah KESADARAN akan kemiskinan…TIRANI memiliki misi utama membuat kita miskin…sedangkan KEDIKTATORAN difungsikan untuk menghilangkan kesadaran orang miskin akan kemiskinan.” Intinya adalah orang miskin harus SADAR akan kemiskinan yang dialaminya, dan harus MELAWANNYA!

Virus corona, flu burung, HIV/AIDS, MERS, Eloba, dan lain-lainnya hanyalah dampak. Penyebabnya adalah sistem kesehatan nasional kita. Celakanya, sistem kesehatan kita hanyalah kepanjangantangan dari sistem politik dan ekonomi, yakni KAPITALISME!

Selain telah melahirkan kemiskinan sosial masyarakat; selain telah menimbulkan penyakit-penyakit biologis; apalagi yang menjadi kesuksesan dari kapitalisme di negeri ini?

Belum hilang dari ingatan kita, bagaimana pemilu presidensial telah melahirkan kaum HOMOPOLITIKUS baru di negeri ini, seperti Cebongikus dan Kampretikus. Peristiwa politik yang telah memecah-belah bangsa dan masyarakat; yang telah menebarkan penyakit sosial yang bernama kebencian, kecurigaan, amarah, rasialisme, fasisme, terorisme, dan seterusnya. Belum lagi ditambah dengan kasus-kasus pelanggaran HAM sebagaimana yang masih berlangsung di bumi cinderawasih Papua. Omnibus Law dengan segala tetek-bengeknya. Semua itu merupakan produk nyata dari kapitalisme dengan neo-liberalismenya serta imperialismenya.

Ya. Di negeri ini, kapitalisme mempromosikan MOGE (motor gede) pada rakyat miskin. Kapitalisme mempromosikan kuda pada rakyat miskin. Kapitalisme telah melahirkan para pejabat negara dengan pernyataan-pernyataan yang kesannya dipenuhi ketidakwarasan mulai dari “sampah, tidak jelas, salah ketik, salah kutip, berenang bisa hamil” dan seterusnya. 

Ya. Kapitalisme telah menciptakan krisis kemanusiaan. Arus imigrasi manusia masih berlangsung di Amerika Latin. Arus pengungsian masih terjadi di kawasan Timur Tengah yang disebabkan oleh peperangan antar negara PREDATOR.

Perubahan iklim, bencana alam, lautan yang dipenuhi dengan sampah plastik, banjir yang dipenuhi dengan kondom bekas, kecelakaan transportasi, perang dagang, perang perebutan sumber-sumber ekonomi, kebakaran, mencairnya lapisan es di wilayah kutub, ketidakadilan sosial, pengangguran, pemerkosaan, dan masih banyak lainnya, merupakan produk nyata dari KEGAGALAN sistem kapitalisme. Sudah waktunya bagi kita, bagi rakyat miskin untuk melakukan DEKAPITALISME! Sudah saatnya bagi kita untuk mengubur sistem yang hanya menguntungkan segelintir manusia tersebut. Jadi, antivirus corona itu bernama DEKAPITALISME!

Mari kita bersorak gembira! Beginilah cara kita MENGUBUR kapitalisme!
---

14.11.15

Tips Merawat Bayi bagi Orang Tua Baru

Tips Merawat Bayi bagi Orang Tua Baru

Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh orang tua dalam merawat bayi. Hal-hal itu bisa kita pelajari dalam tips merawat bayi berikut ini :

Memperkenalkan makanan padat pada bayi.

Biasanya akan disarankan saat usia bayi mencapai 6 bulan meskipun bergantung juga pada masing-masing kasus. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan pada masa pemberian makanan padat pada masing-masing bayi.

Periode penting pada masa peralihan bayi untuk belajar bergerak dari 6 sampai 9 bulan. Ada begitu banyak tips merawat bayi yang beredar baik di dalam buku ataupun situs-situs internet. Sayangnya tidak banyak yang memuat tentang panduan merawat bayi di masa penting antara 6 hingga 9 bulan.
Di usia ini bayi secara terus menerus akan mempelajari berbagai macam gerakan mulai dari mencoba duduk, berguling, bermain dengan dirinya sendiri. Pada intinya, di periode ini bayi akan berusaha mengerahkan kemampuannya untuk mengeksplorasi semua gerakan yang ingin dilakukannya.
Jadi yang paling penting untk dilakukan sebagai tips merawat bayi dalam periode usia ini adalah tetap selalu mengawasi untuk memastikan bahwa bayi tidak akan melukai dirinya sendiri saat mempelajari gerakan baru. Hal ini harus dilakukan mengingat ini adalah masa yang penting dalam pertumbuhan bayi dan luka apapun bisa menyebabkan hal yang serius nantinya.

Tips merawat bayi dan juga menjaga keselamatannya terutama bayi yang baru lahirJangan pernah bekompromi atau menganggap enteng masalah mengenai keselamatan bayi. Oleh karena itu ada baiknya jika kita selalu menggunakan produk yang memang khusus diperuntukkan bagi bayi yang baru lahir.

Untuk perawatan kesehatan bayi, kita harus pastikan bahwa lingkungan rumah dan luar rumah bersih dan juga higienis. Salah satu hal yang paling penting adalah jangan pernah membiarkan bayi sendirian tanpa pengawasan.

Bagi ibu yang sibuk, jangan pernah meremehkan pentingnya pemberian ASI. ASI memegang peranan yang penting bagi pertumbuhan bayi.

Sayangnya masih banyak ibu-ibu yang belum memahami hal ini dan justru dengan bangga mengatakan jika telah memberikan susu formula bermerk terkenal kepada bayinya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa ASI seringkali terlupa dimasukkan dalam list tips merawat bayi. Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak memberikan ASI walaupun sesibuk apapun dia.
ASI memberikan berbagai manfaat penting yaitu meningkatkan sistem kekebalan, mengurangi resiko infeksi, mengurangi resiko kegemukan dan banyak manfaat kesehatan lainnya. Mewaspadai ruam popok yang mungkin menjadi sebab kita susah tidur di malam hari.

Hal pertama yang biasanya dilakukan oleh ibu saat bayinya menangis adalah mengecek popok apakah bayi buang air kecil atau besar. Sebenarnya selain itu kita juga harus memperhatikan apakah bayi terkena ruam popok atau tidak.

Ruam popok biasanya ditandai dengan adanya kulit berwarna kemerahan, radang dan kulit yang melepuh di sekitar area perut dan pantat. Di sinilah tips merawat bayi yang tepat untuk dilakukan berikutnya adalah segera mengganti popok bayi yang kotor dan menggunakan sabun anti bakteri atau krim oles.

Jika kita tidak memiliki krim ruam popok maka perawatan kulit bayi yang tepat adalah dengan membersihkan pantat bayi dan kemudian membiarkannya berbaring tanpa menggunakan popok.

Tips Merawat Bayi yang Ampuh bagi Orang Tua Baru.
Tips merawat bayi saat melakukan perjalanan bersama.

Bayi berkembang sesuai dengan tahapannya.
Saat kita ingin melakukan perjalanan bersama bayi kita harus tetap menjaga ritme jadwal kesehariannya seperti makan dan tidur. Jangan lupa untuk mengistirahatkan bayi setiap dua jam sekali agar tidak terserang kelelahan.

Panduan tentang menidurkan bayi.

Sebenarnya ada hal yang sangat penting namun seringkali terlupa saat kita menjalankan langkah-langkah dalam tips merawat bayi. Kita bisa membiasakan bayi untuk tidur siang agar bisa tidur dengan lebih nyenyak di malam hari.

Bayi yang tidur siang akan merasa kelelahan, susah tidur dan cenderung akan menjadi sering terbangun di malam hari. Sejak bayi berusia 2 minggu, ada baiknya jika kita membentuk kebiasaan tidur yang sehat baginya.

Menjaga kulit bayi

Penggunaan tabir surya sangat tidak disarankan bagi bayi yang berusia dibawah 6 bulan. Tips merawat bayi untuk perawatan kesehatan kulit adalah menjaga agar bayi tetap berada di tempat yang terlindung dari sengatan matahari, hingga saat kita bisa mulai dengan aman memberikan krim tabir surya atau pelindung kulit lainnya.

Memberi pengertian pada saudara kandung si bayi.

Hal yang mungkin tidak pernah dibahas dalam berbagai tips merawat bayi adalah tentang perubahan dalam keluarga. Sebagaimana kita ketahui, hadirnya bayi sebagai anggota baru dalam keluarga pastinya akan membawa perubahan. Berikan perhatian yang penuh pada bayi tapi usahakan agar tidak mengurangi porsi kita pada kakak-kakaknya.

Faktanya, anak yang lebih dewasa seringkali merasa cemburu dengan adik bayi karena semua keluarga seolah-olah lupa pada dia dan hanya memperhatikan adiknya. Jika kita bisa memberikan pengertian pada anak yang lebih besar maka bukan tidak mungkin tugas pengasuhan dan perawatan bayi akan lebih mudah karena kita bisa meminta bantuan mereka menjaga si kecil.

Tips merawat bayi saat bermain dengan si kecil.

Lakukan permainan yang biasa dimainkan oleh anak di seluruh dunia. Ciluk ba akan sangat menyenangkan bagi bayi sekaligus merangsang pertumbuhan otaknya.

Tentang hewan peliharaan

Keberadaan bayi biasanya akan memecah konsentrasi orang tua. Hal ini terkadang akan membuat hewan peliharaan akan terganggu rutinitas hariannya. Tips merawat bayi sekaligus hewan peliharaan yang tepat adalah dengan mengajak hewan peliharaan kita untuk berjalan-jalan di luar sekaligus menjaga bayi.

Menghadapi Bayi yang Menangis

Tangisan bayi seringkali membuat kita merasa bingung dan resah. Yang seringkali tidak kita sadari adalah bahwa menangis adalah salah satu cara bayi untuk berkomunikasi. Tips merawat bayi yang tepat saat si kecil menangis adalah menyelimutinya dengan selimut, merengkuhnya dalam dekapan dan mengayunkannya pelan-pelan.

Tips merawat bayi saat memandikannya.

Mandi setiap hari memang diperlukan untuk menjaga kesehatan bayi. Akan tetapi ada kalanya bayi juga perlu mandi dengan lembut. Saat itu, gunakan pembersih khusus bayi sebagai pengganti sabun.