Showing posts with label pendidikan. Show all posts
Showing posts with label pendidikan. Show all posts

12.3.20

Geopolitik dan Konsep Dalam Negara


“Geo” memiliki arti sebagai bumi yang merupakan wilayah hidup. Sementara politik ini berasal dari kata “polis” yang memiliki arti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan “teia” yang mempunyai arti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.

Menurut Sunarso yang merupakan tokoh Indonesia, geopolitik mempunyai makna sebagai ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah- masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Dari berbagai pendapat ahli, bila dikaitkan dengan konteks negara Indonesia atau dikaitkan dengan bahasa Indonesia maka geopolitik ini mempunyai arti tertentu. Arti dari geopolitik sendiri secara umum adalah cara pandang dan juga sikap bangsa Indonesia untuk mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, yakni yang berwujud Negara kepulauan yang berasaskan Pancasila dan juga UUD 1945.

Geopolitik Indonesia
“Geopolitik” kata ini berasal dari politik geo. Politik dan geo berarti bumi. Politik berarti kesatuan masyarakat. Geopolitik bisa juga di sebut dengan wawasan nusantara.

Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang geografis. Konkretnya, geopolitik sering dilihat sebagai prasyarat untuk belajar pemikiran strategis berdasarkan kepentingan relatif dari darat dan laut kekuatan dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik konsisten meneliti korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara darat dan laut kemampuan.

Sejarah Lahirnya Konsep Geopolitik di Dunia Secara historis
Sebelum abad XIX, pandangan geopolitik terhadap dunia hanya berkisar pada lingkungan negara dan negara tetangga di sekitarnya. Para ahli belum memahami geografi bumi secara menyeluruh. Hal ini terjadi karena pengetahuan manusia tentang bumi belum lengkap, alat transportasi dan komunikasi yang sangat minim terutama kemampuan jelajahnya.
Guru Besar Geografi di Universitas London, memberikan pandangan dalam teori geopolitiknya yaitu bahwa benteng yang paling kuat di dunia terletak di wilayah Asia. Perkembangan sejarah dunia pada dasarnya diwarnai oleh konflik antara kekuatan darat dan kekuatan lautan.

Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Konsep Dasar Wawasan Nusantara Pemerintah dan rakyat memerlukan konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri Kehidupan suatu bangsa dan negara senantias dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis.
Karena itu, wawasan itu harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dalam mengejar kejayaannya. Wawasan nasional Indonesia dilandasi oleh falsafah Pancasila dan oleh adanya konsep geopolitik.

Konsep Geopolitik
Konsep persatuan dan kesatuan, mengandung makna segenap komponen bangsa untuk bersatu padu karena bangsa Indonesia yang heterogen dan majemuk serta hidup di dalam wilayah kepulauan NKRI.

Konsep Bhineka Tunggal Ika, mengajak segenap komponen bangsa bahwa keanekaragaman suku, etnis, agama, spesifikasi daerah adalah realita yang harus di dayagunakan untuk memajukan bangsa dan negara.

Konsep kebangsaan, mengajak segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang kebangsaan Indonesia, bahwa bangsa Indonesia lahir karena adanya kehendak segenap komponen bangsa yang terdiri dari kelompok-kelompok masyarakat yang heterogen dan majemuk untuk bersatu, memiliki latar belakang sejarah yang sama, mempunyai cita-cita dan tujuan untuk hidup bersama dan hidup dalam wilayah yang sama sebagai satu kesatuan ruang hidup yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Konsep Negara Kebangsaan, menggugah kesadaran segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang konsep negara kebangsaan mengedepankan prinsip satu kesatuan wilayah.

Konsep Negara Kepulauan, mengajak segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang negara kepulauan, yaitu sebagai kawasan laut yang ditaburi pulau-pulau. Untuk itu wilayah laut harus di pandang sebagai media pemersatu bangsa.

Konsep Geopolitik, mengajak seluruh komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang konstelasi geografi Indonesia, yang posisi strategis Indoneisa antara dua kawasan besar dunia (Samudra Hindia dan Pasifik) dengan sumber kekayaan alamnya merupakn suatu potensi bila bangsa dan masyrakat Indonesia bisa memanfaatkan dan menjadi kerawanan jika bangsa dan masyarakat Indoensia tidak mampu memanfaatkan. 

Latar Belakang Wawasan Nusantara
Berikut adalah Latar Belakang Wawasan Nusantara.

Falsafah Pancasila
Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan untuk berlatih sesuai dengan agama mereka.
Sebagai kepentingan umum daripada kelompok dan individu.
Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus dan konsultasi.

Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi adalah fenomena yang dapat diperhitungkan, sebab Indonesia memiliki kekayaan suku bangsa dan Sumber Daya Alam (SDA).

Aspek Sosial Budaya
Indonesia memiliki ratusan suku bangsa yang memiliki adat istiadat, bangsa, kepercayaan dan agama yang berbeda-beda, sehingga kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik

Aspek Kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan persepsi Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan di dalam Negara Indonesia. Hal ini karena kemerdekaan yang telah dicapai oleh rakyat Indonesia adalah hasil dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri sangat tinggi. Jadi, semangat ini harus dipertahankan untuk persatuan nasional dan menjaga keutuhan wilayah Indonesia.

Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat untuk mewujudkan dan mencapai suatu tujuan nasional.

Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi sebagai berikut:
Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan ideologi bangsa berkedudukan sebagai landasan idiil.
Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara memiliki berfungsi sebagai pedoman, dorongan, rambu-rambu serta  motivasi dalam menentukan segala kebijakan, perbuatan, keputusan dan tindakan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

10.3.20

Dasar Teori Ekonomi Mikro


Pengertian dan Dasar Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumberdaya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta mendistribusikannya hanya utnuk konsumsi berbagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa akan datang dan dengan menggunakan uang ataupun tidak.

Sedangkan yang dimaksud dengan Ekonomi Mikro adalah: ilmu ekonomi yang mencoba melihat kegiatan ekonomi dari satuan-satuan yang kecil, melihat kegiatan mikro biotik dengan mikroskop. Bidang telaah ilmu ekonomi adalah prilaku ekonomi, yaitu yang timbul sebagai tanggapanterhadap dorongan kebranian manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, khussnya kebutuhan yang bersifat kebendaan.

Kebutuhan kebendaan yang menjadi sasaran penelaahan prilaku ekonomi terdiri dari kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan kebendaan yang angat esensial bagi kelengkapan hidup manusia, dan kebutuhan bahan pokok, yaitu kebutuhan kebendaan yang mendukung kesjahteraan hidup manusia. Kebuthan pokok berakar pada kebutuhan manusia sebagai makhluk biologis, dan kebutuhan bahan pokok berakar pada kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, jadi berasal dari dalam diri manusia sendiri, bersifat manusia, sedang alat pemuas kebutuhan tersebut berasal dari sumbernya yang pada dasarnya disediakan oleh alam,  bersifat alami. 

Pilihan dan Kelangkaan
Di dalam pembicaraan tentang ilmu ekonomi kata-kata pilihan dan kelangkaan sering sekali terdengar. Kedua kata tersebut eratsekali hubungannya dan merupakan konsep yang sangat esensial dalma ilmu ekonomi. Kelangkaan adalah konsep yang berhubungan dengan harga, bukan jumlah. Air di lautan Pasifik, uadara di atas kepulauan Indonesia, pasir di Gurun Sahara, dan sebagainya. Jumlahnya sangat banyak sekali, sehingga walupun terbatas tidak bisa disebut langka. Di lain pihak, air bersih untuk minum, udara kota yang bersih, pasir untuk banguan dan lain-lain, jumlahnya tetap banyak, tetapi dapat disebut sebagai Barang Langka. Jadi kelangkaan bukan merupakan sifat barang tetapi pencerminan keadaan, suatu hubungan timbal balik antara kebutuhan ketersediaan sumber daya.

Seseutau barang disebut langka bila memperolehnya dibutuhkan sebuah pengorbanan sejumlah barang lain. Untuk memperoleh sebuah mobil, misalnya seseorang harus membeli (pengorbanan berupa uang) atau menukarnya dengan sejulah barang lain. Sebaliknya sesuatu barang disebut barang bebas apabila untuk menikmatinya tidak diperlukan pengorbanan yang berupa hilangnya kenikmatan yang dapat diperoleh dari barang lain. Semakin langka suatu barang, maka semakin banyak barang lain yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang langka trsebut.
  
Dengan demikian jelaslah bahwa hampir semua barang di dunia ini adalah barang langka, apalagi sumber daya. Untuk memeperoleh barang-barang tersebut diperlukan pengorbanan yang juga berupa barang langka. Dari keadaan inilah timbul konsep pilihan, yaitu kemungkinan untuk memilih berbagai alternatif yang tersedia. Memungkinan untuk memilih mengandung dua keadaan. Keadaan yang satu disebut kesempatan dan berupa sekelompok barang dan jasa tersedia dan dapat dipilih, sedangkan keadaan kedua disebut preferensi dan berupa skelompok kreteria seleksi yang diatur secara berjenjang.

Permasalah Dasar Ekonomi
Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang relatif tidak terbatas, padahal sumber daya relatif terbatas, setiap masyarakat dihadapkan pada suatu permasalahan yang berkaitan dengan pemilihan  penggunaan sumber daya yang tersedia. Permasalah itu pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam permasalahan dasar ekonomi, seperti: 

—Pemilihan penggunaan sumber daya dalam kaitannya dengan penentuan tentang barang dan jasa yang harus di hasilkan oleh masyrakat. 
— Bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa tersebut
— Untuk sipa barang dan jasa itu dihasilkan.

21.11.17

Best UMB Stand Second Bengkulu Expo

University of Muhammadiyah Bengkulu (UMB) won the best two stands category of Banking Institutions, State-Owned and Private at Bengkulu Expo in 2017 and Coast Pesisir Panjang Festival Bengkulu in the framework of Bengkulu Province Anniversary to 49 of 2017.

The Bengkulu Expo event is located at the Sport Center and lasts for five days starting from 16-20 November 2017.


"The assessment of the best stand was seen from the side of the arrangement and the diversity of products displayed. Alhamdulillah, UMB stand became one of the booths visited by many people of Bengkulu who came to Bengkulu Expo this event, "said Vice Rector Four, Fazrul Hamidi when encountered by guidelines in his office, Monday (20/11/2017).

Furthermore, he explained, UMB participation in Bengkulu Expo event aims to provide information about the campus and various creative exhibitions from students and lecturers.

Fazrul hopes that UMB participation in Bengkulu Expo event can give more information about UMB so that in 2018, more students will choose UMB as a place to continue their education.

"I hope the future of this event will be followed by more participants from all universities and educational institutions in Bengkulu. Hopefully next year UMB can participate again, "added Fazrul.

To note, the stand judged by the jury based on the design of the booth and the material presented on the stand. During the exhibition, the jurors visited each booth for assessment.

From: https://goo.gl/NEimfN

19.1.17

Metode Analisis DuPont

Metode Analisis Du-Pont
          
            Du-pont telah dikenal sebagai pengusaha sukses. Dalam bisnisnya, ia memiliki cara sendiri dalam menganalisis laporan keuangannya.
Menurut Sofyan Safri Harahap dalam buku “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan” Caranya sebenarnya hampir sama dengan analisis laporan keuangan biasa, namun pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya. Ia mengurai hubungan pos-pos laporan keuangan sampai mendetail sebagai berikut :


Dari bagan diatas, maka diperoleh elemen-elemen penyusun dari analisis Du-Pont ini yang akan dijelaskan satu per satu sebagai berikut:

1.      Return of Equity (ROE)
ROE=LABA BERSIH SETELAH PAJAK
EQUITY PEMILIK SAHAM
            Berfungsi untuk melihat efektifitas penggunaan modal sendiri terhadap laba atau keuntungan bersih perusahaan setelah pajak, dimana setiap rupiah modal yang ditanamkan dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.

2.      . Return of Investment (ROI)
ROI=  % LABA BERSIH X TOTAL ASSET TURNOVER
            Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap laba bersih. Hal ini mengidentifikasi seberapa besar harta total dimanfaatkan atau digunakan untuk mendapatkan keuntungan.

3.      Equity Multiplier
           Nilai equity multiplier ini menunjukkan kemampuan equity atau modal sendiri menciptakan total asset.
Equity Multiplie= TOTAL ASSET
                              EQUITY

4.       Persentase Laba Bersih
            Perbandingan ini menunjukkan seberapa besar total penjualan yang dilakukan merupakan laba bersih yang dapat diperoleh oleh perusahaan.
% LABA BERSIH = LABA SETELAH PAJAK
                           PENJUALAN

5.       Total Asset Turnover
            Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
TOTAL ASSET TURNOVER = PENJUALAN
                                                       TOTAL ASSET

6.       Laba Setelah Pajak
            Laba setelah pajak adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan setelah dikurangi dengan pajak.
LABA SETELAH PAJAK = PENJUALAN-TOTAL BIAYA-PAJAK

7.       Penjualan
            Merupakan arus masuk atau peningkatan nilai aset dari suatu equity atau penyelesaian kewajiban dari equity atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan/produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan.

8.        Total Biaya
            Total biaya merupakan arus keluar aktiva, penggunaan aktiva, atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.

9.      Total Aset
            Total aset adalah total harta yang dimiliki oleh perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain lain.

10.  Aktiva Lancar
            Aktiva lancar disini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.

11.  Nilai Buku Aktiva Lancar
            Nilai buku aktiva tetap yaitu harga buku yang diperoleh dari nilai perolehan historis dikurangi akumulasi penyusutan yang telah dibebankan kepada pendapatan.

12.  Equity
            Equity (modal pemilik) adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (equity) setelah siketahui kewajibannya.

13.  Total Liabilities
            Total liabilities (kewajiban/utang) merupakan kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.



Analisis Common Size

Definisi Analisa common-size

Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama.

Merupakan Analisis Vertikal
 -Analisis ini dilakukan dengan cara merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase berdasarkan angka tertentu.
- Untuk angka-angka yang ada di neraca , common base (angka dasar) nya adalah total aktiva
Dalam hal ini total aktiva di anggap memiliki angka dasar 100%
Sedangkan untuk laporan laba rugi, maka penjualan di gunakan sebagai angka dasar yang bernilai 100%
- Penyajian dlam bentuk common size akan mempermudah pembaca menganalisis laporan keuangan dengan memperhatikan perubahan perubahan yang terjadi dalam neraca dan laporan laba rugi.


Tujuan analisis common-size adalah untuk memperoleh gambaran tentang:
1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.
2. Struktur modal dan pendanaan.
3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.


ANALISIS COMMON-SIZE
Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan  (operasi, investasi, dan pendanaa) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.


Persentase per komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung dengan rumus sbb:
1. Elemen2 Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva
2. Elemen2 Pasiva = Elemen ybs / Total Pasiva
3. Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / Penjualan


Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporan dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagai keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kita dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justru masih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita dapat mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam suatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.


Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadi menunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut. Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan., juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaan menggunakan kemampuannya untuk memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga / diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para kreditur.


Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan prosentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ke tahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan tidak menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau dikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukan secara pasti adanya perubahan dalam data absolut.


Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan rugi-laba, menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto atau net sales yang diserap tiap - tiap individu biaya dan prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karena itu Common Size percentage analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan income statement, karena adanya hubungan yang erat antara penjualan, harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.

        

Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah hutang lancar dan sebagainya. 

Sumber

9.1.17

DASAR-DASAR TEORI EKONOMI MIKRO

Pengertian dan Dasar Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan mnegenai penggunaan sumberdaya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta mendistribusikannya hanya utnuk konsumsi berbagai-bagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa akan datang dan dengan menggunakan uang ataupun tidak.

Sedangkan yang dimaksud dengan Ekonomi Mikro adalah: ilmu ekonomi yang mencoba melihat kegiatan ekonomi dari satuian-satuan yang kecil, melihat kegiatan mikro biotik dengan mikroskop. Bidang telaah ilmu ekonomi adalah prilaku ekonomi,yaitu yang timbul sebagai tanggapanterhadap dorongan kebranian manusia untuk memenuhi kebuthan hidupnya, khussnya kebuthan yang bersifat kebendaan.

Kebutuhan kebendaan yang menjadi sasaran penelaahan prilaku ekonomi terdiri dari kebutuhan  pokok, yaitu kebutuhan kebendaan yang angat esensial bagi kelengkapan hidup manusia, dan kebutuhan  bahan pokok, yaitu kebutuhan kebendaan yang mendukung kesjahteraan hidup manusia. Kebuthan pokok  berakar pada kebutuhan manusia sebagai makhluk biologis, dan kebutuhan bahan pokok beraakar pada kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, jadi berasal dari dalam diri manusia sendiri, bersifat manusia, sedang alat pemuas kebutuhan tersebut berasal dari sumbernya yang pada dasarnya disediakan oleh alam,  bersifat alami. 


 Pilihan dan Kelangkaan

Di dalam pembicaraan tentang ilmu ekonomi kata-kata pilihan dan kelangkaan sering sekali terdengar. Kedua kata tersebut eratsekali hubungannya dan merupakan konsep yang sangat esensial dalma ilmu ekonomi. Kelangkaan adalah konsep yang berhubungan dngan harga, bukan jumlah. Air di lautan Pasifik, uadara di atas kepulauan Indonesia, pasir di Gurun Sahara, dan sebagainya. Jumlahnya sangat banyak sekali, sehingga alupun terbatas tidak bisa disebut langka. Di lain pihak, air bersih untuk minum, udara kota yangbersih, pasir untuk banguan dan lain-lain, jumlahnya tetap banyak, tetapi dapat disebut sebagai Barang Langka. Jadi kelangkaan bukan merupakan sifat barang tetapi pencerminan keadaan, suatu hubungan timbal  balik antara kebutuhan ketersediaan sumber daya.

Seseutau barang disebut langka bila memperolehnya dibutuhkan sebuah pengorbanan. Sejumlah  barang lain. Untuk memperoleh sebuah mobil, misalnya seseorang harus membeli (pengorbanan berupa uang) atau menukarnya dengan sejulah barang lain. Sebaliknya sesuatu barang disebut barang bebas apabila untuk menikmatinya tidak diperlukan pengorbanan yang berupa hilangnya kenikmatan yang dapat diperoleh darai barang lain. Semakin langka suatu barang, maka semakin banyak barang lain yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang langka trsebut.
  
Dengan demikian jelaslah bahwa hampir semua barang di dunia ini adalah barang langka, apalagi sumber daya. Untuk memeperoleh barang-barang tersebut diperlukan pengorbanan yang juga berupa barang langka. Dari keadaan inilah timbul konsep pilihan, yaitu kemungkinan untuk memilih berbagai alternatif yang tersedia. Memungkinan untuk memilih mengandung dua keadaan. Keadaan yang satu disebut kesempatan dan berupa sekelompok barang dan jasa tersedia dan dapat dipilih, sedangkan keadaan kedua disebut preferensi dan berupa skelompok kreteria seleksi yang diatur secara berjenjang. 

                 Permasalah Dasar Ekonomi

Dalam usahanya untuk memdnuhi kebutuhan hidup yan relatif tidak terbatas, padahal sumber daya relatif terbatas, setiap masyarakat dihadapkan pada suatu permasalahan yang berkaitan dengan pemilihan  penggunaan sumber daya yang tersedia. Permasalah itu pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam permasalah dasar ekonomi, seperti: 
  1. Pemilihan penggunaan sumber daya dalam kaitannya dengan penentuan tentang barang dan jasa yang harus di hasilkan olrh asyrakat
  2. Bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa tersebut
  3.  Untuk sipa barang dan jasa itu dihasilkan.


24.12.16

Belajar Nabung Saham

Siapa yang mau belajar nabung saham? 

Sumber Gambar
Nah, buat teman-teman yang mau nabung saham diharuskan untuk buka rekening efek terlebih dahulu (sama saja seperti jika kita ingin membuka sebuah tabungan di bank), tapi akan jadi hal yang salah kalau datang ke BEI untuk buka rekening efek.

Jadi harus kemana dong? Yaaa benar, teman-teman harus pergi ke perusahaan sekuritas.

Hhhmm, apa sih perusahaan sekuritas itu? Yuk kita simak sama-sama.
Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayan jual beli saham atau biasa dikenal sebagai broker. Perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI dikenal sebagai Anggota Bursa yang harus memiliki izin khusus yaitu Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) dan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB). Layaknya seperti bank, salah satu fungsi perusahaan sekuritas ini adalah untuk melayani para investor baru yang akan membuka rekening efek, sebagai langkah awal untuk menabung saham.
Setelah mengisi form pembukaan rekening efek, nanti teman-teman akan mendapatkan Rekening Dana Nasabah atau biasa disebut (RDN) sebagai tempat penyimpanan saldo teman-teman untuk membeli atau menjual saham. Fungsi yang lainnya seperti menjadi perantara pedagang efek atau biasanya disebut broker dimana masing-masing fungsi ini harus memiliki izin yang disebutkan diatas.
Untuk melihat perusahaan sekuritas apa saja yang terdaftar di BEI, kalian bisa kunjungi www.idx.co.id --> Anggota Bursa & Partisipan --> Profil Anggota Bursa.

Ayoo tunggu apalagi?! Segera datangi perusahaan sekuritas pilihan kalian yang sesuai dengan kebutuhan kalian. 

Ini ada sedikit dokumentasi yang sudah di upload ke Youtube, saat teman-teman kita dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bengkulu saat mengikuti seminar Bursa Efek pada tanggal 23 November 2016 kemaren di gedung BEI Jakarta. 

Untuk lebih Up to Date, teman-teman silahkan ikuti Galeri Investasi Syariah BEI IAIN Bengkulu di Facebook.




13.12.16

Tujuan Dan Sifat Laporan Keuangan

A. Tujuan Laporan Keuangan

Diketahui bahwa setiap laporan keuangan seperti yang dibuat sudah pasti memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama bagi usaha dan manajemen perusahaan. Di samping itu, tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:




  1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini;
  2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini;
  3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;
  4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
  5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
  6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode;
  7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;
  8. Informasi keuangan lainnya.
Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan keuangan tidak hanya sekadar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan.


B. Sifat Laporan Keuangan

Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal penyusunan laporan keuangan didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu sendiri. Dalam praktiknya sifat laporan keuangan dibuat bersifat:
  1. historis, dan
  2. menyeluruh.
Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode sebelumnya).
Kemudian, bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan. Sementara itu, data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan keuangan merupakan dari kombinasi (Munawir)
  1. Fakta yang telah dicatat;
  2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi;
  3. Pendapat pribadi.
Fakta yang telah dicatat (recorded fact) artinya laporan keuangan disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi. Fakta ini diambil dari peristiwa atau kejadian akuntansi pada waktu atau masa lalu, yaitu dari tahun-tahun sebelumnya. Fakta yang tercatat dalam pos-pos yang ada di laporan keuangan dinyatakan dalam harga pada saat terjadinya transaksi. Contoh fakta-fakta yang tercatat pada masa lalu tersebut misalnya:
  1. Jumlah uang kas,
  2. Jumlah uang di bank;
  3. Jumlah persediaan:
  4. Jumlah piutang;
  5. Jumlah tanah;
  6. Jumlah utang; dan
  7. Jumlah komponen laporan keuangan lainnya
Jadi, segala sesuatu yang tercermin dalam laporan keuangan merupakan fakta historis. Oleh karena itu, laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan secara utuh tidak  ke depan. Artinya, ada pos-pos yang tidak dicatat sehingga tidak tampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi atau kontrak-kontrak penjualan dan pembelian yang telah disetujui.

Maksud prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi (accounting convention and postulate) adalah pencatatan yang terjadi dalam laporan keuanganjelas didasarkan kepada prosedur atau anggapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Dengan kata lain, catatan dalam laporan keuangan tidak dapat dilakukan dengan sekehendak pemilik atau manajemen perusahaan, tetapi harus melalui tata cara atau prosedur yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi. Tujuannya tidak lain adalah agar laporan keuangan yang dibuat perusahaan dapat memudahkan penyusunan, pemeriksaan, dan keseragaman. Sebagai contoh, alokasi biaya yang dinilai berdasarkan harga belinya atau harga pasar pada saat tanggal penyusunan laporan keuangan. Demikian juga dengan piutang dan persediaan, setiap pencatatan juga ditentukan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Hal-hal lain yang juga digunakan dalam menyusun laporan keuangan adalah kebiasaan seperti berikut ini:

1. Menganggap perusahaan akan berjalan terus-menerus
Dengan demikian, nilai yang tercatat dalam laporan keuangan merupakan nilai untuk perusahaan yang masih berjalan harga didasarkan pada saat terjadi peristiwa. Artinya jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan bukan harga nyata atau realisasi pada saat dijual sekarang atau dilikuidasi.

2. Menganggap daya beli uang akan tetap stabil. Artinya semua transaksi atau peristiwa dicatat dalam jumlah uang dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai dari berbagai tahun tahun sebelumnya. Sebenarnya hal ini bertentangan dengan kenyataan sebenarnya karena dalam praktiknya justru daya selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Pendapat pribadi (personal judgment) artinya walaupun pencatatan akuntansi dalam laporan keuangan didasarkan kepada dalil dalil tertentu, penggunaan dari dasar dalil tersebut tergantung dari pendapat manajemen perusahaan. Artinya juga pendapat atau judgment ini juga tergantung dari kemampuan para pembuatnya yang kemudian dikombinasikan dengan fakta serta dalil-dalil akuntansi yang disetujui. Sebagai contoh, cara-cara untuk menaksir piutang dapat digunakan salah satu dari metode yang tersedia. Demikian juga untuk menentukan harga pokok sediaan mana yang akan dipakai. 

Contoh lain adalah dalam menentukan metode penyusutan yang akan digunakan dan penentuan umur aktiva juga sangat tergantung dari pendapat pribadi. Pendapat pribadi biasanya didasarkan kepada pengalaman masa lalu seseorang. Jelasnya, baik prosedur, kebiasaan, anggapan, atau pendapa pribadi ini harus dilakukan secara konsisten dan terus-menerus Namun, segala sesuatunya tidak kaku dan dapat diubah dengar penjelasan dalam laporan keuangan sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan laporan keuangan tersebut.

Kamsir, Analisis Laporan Keuangan, h,10-15.

Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan.

Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disesuaikan dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimenngerti. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Di samping itu, banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kredit investor, maupun para supplier.

Bagi suatu perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan. Hal ini sesuai dengan fungsi manajer keuangan, yaitu:
  1. Merencanakan
  2. Mencari
  3. Memanfaatkan dana-dana perusahaan, dan
  4. Memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan kata lain, tugas seorang manajer keuangan adalah mencari dana dari berbagai sumber dan membuat keputusan tentang sumber dana yang harus dipilih, Di samping itu, seorang manajer keuangan juga harus mampu mengalokasikan atau menggunakan dana secara tepat dan benar.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pencapaian tujuan manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan. Tercapai tidaknya tujuan ini dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan. Jadi tugas seorang manajer keuangan memang berat karena dalam praktiknya tidak hanya memerhatikan kepentingan pemegang saham semata, tetapi juga memerhatikan berbagai kepentingan seperti kepentingan manajemen itu sendiri, kreditor, supplier, dan pelanggan.

Dalam hal laporan keuangan, sudah merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Kemudian laporan keuangan juga akan
menentukan langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya.

Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah: laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis.

Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti:
  1. Neraca;
  2. Laporan laba rugi
  3. Laporan perubahan modal
  4. Laporan catatan atas laporan keuangan; dan
  5. Laporan kas.
Masing-masing laporan memiliki komponen tersendiri, tujuan, dan maksud tersendiri. 

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah Aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Pembuatan neraca biasanya berdasarkan periode tertentu (tahunan). Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat pula meminta laporan neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis berapa harta, utang, dan modal yang dimilikinya pada saat tertentu.

Dalam neraca disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan komponen yang ada di neraca. Secara lengkap informasi yang disajikan dalam neraca meliputi: 
  1. Jenis-jenis aktiva atau harta (assets) yang dimiliki;
  2. Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva;
  3. Jenis-jenis kewajiban atau utang (liabitity);
  4. Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban
  5. Jenis-jenis modal (equity);
  6. Jumlah rupiah masing-masing jenis modal;
Kemudian, laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.

Seperti halnya necara, laporan laba rugi memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan. Adapun informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan laba rugi meliputi:
  1. Jenis jenis pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode
  2. Jumlah rupiah dari masing-masing jenis pendapatan;
  3. Jumlah keseluruhan pendapatan;
  4. Jenis-jenis biaya atau beban dalam suatu periode;
  5. Jumlah rupiah masing-masing biaya atau beban yang dikeluarkan dan
  6. Jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan;
  7. Hasil usaha yang diperoleh dengan mengurangi jumlah pendapatan dan biaya. Selisih ini disebut laba atau rugi.
Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menurjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal. Informasi yang diberikan dalam laporan perubahan modal meliputi:
  1. Jenis-jenis dan jumlah modal yang ada saat ini;
  2. Jumlah rupiah tiap jenis modal
  3. Jumlah rupiah modal yang berubah
  4. Sebab-sebab berubahnya modal
  5. Jumlah rupiah modal sesudah perubahan.
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan.

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat periode tertentu.

Lengkap tidaknya penyajian laporan keuangan tergantung dari kondisi perusahaan dan keinginan pihak manajemen untuk menyajikannya. Di samping itu juga tergantung dari kebutuhan dan tujuan perusahaan dalam memenuhi kepentingan pihak-pihak lainnya.

Sekali lagi dapat dikatakan bahwa dari laporan keuangan akan tergambar kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat memudahkan manajemen dalam menilai kinerja manajemen perusahaan. Penilaian kinerja akan menjadi patokan atau ukuran apakah manajemen mampu atau berhasil dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan.

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, h. 6-10

10.12.16

USHUL FIQH (PRINSIPPRINSIP YURISPRUDENSI)

Untuk mengkaji Fikih, penguasaan banyak cabang ilmu lainnya adalah penting sebagai suatu persiapan.

  1. Bahasa Arab, Ilmu Nahwu (sintaksis, ilmu tata kalimat), tasrif (konjugasi, sistem perubahan bentuk kata kerja yang berhubungan dengan jumlah, jenis kelamin, modus, serta waktu-penerj.), kosakata, semantik (ilmu tentang makna kata, pengetahuan tentang seluk-beluk, dan pergeseran arti kata-penerj), dan balaghah (oratoria, seni bicara dengan fasih dan efektif peny), karena Alquran dan hadis berbahasa Arab, tanpa pengetahuan tentang standar umum bahasa dan kesusastraan Arab, tidak mungkin untuk mendapatkan manfaat dari Alquran dan hadis.
  2. Tafsir Alquran. Menimbang fakta bahwa para fakih harus menggunakan Alquran sebagai sebuah sumber acuan. Pengetahuan dalam bidang tafsir Alquran benar-benar esensial.
  3. Logika (Mantik). Setiap cabang ilmu menggunakan penalaran. oleh karena itu, dibutuhkan logika.
  4. Kajian Hadis. Fakih harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang hadis dan harus mampu membedakan berbagai jenis hadis. Mereka sangat mengenal bahasa hadis-hadis sebagai akibat dari aplikasi yang terus-menerus.
  5. Kajian Perawi (Rijal) Kajian tentang perawi (periwayat) berarti mengetahui identitas dan sifat-sifat mereka yang meriwayatkan hadis. Akan dijelaskan kemudian bagaimana hadis-hadis yang terdapat dalam kitab-kitab hadis tidak dapat diterima tanpa melewati pengujian. Kajian ini ialah pengujian dan penelitian atas orang-orang yang masuk dalam rantai (isnad) periwayat hadis.
  6. Ushul Fiqh. Cabang ilmu yang paling penting untuk persiapan fikih adalah ushul fiqh. Ushul fiqh sebenarnya adalah kajian tentang kaidah-kaidah yang digunakan dalam menyimpulkan hukum hukum Islam. Ilmu ini mengajarkan cara menyimpulkan dengan benar dan sah dari sumber-sumber yang relevan dalam fikih. Dalam hal ini, Ushul seperti Logika, adalah sebuah kajian tentang perintah-perintah dan lebih bersifat keahlian (kecakapan) daripada sebuah cabang ilmu. Maksudnya, yang dibahas dalam fikih adalah rangkaian hal-hal yang seharusnya, bukan hal-hal yang membentuk rangkaian itu. Mengingat fakta adalah dokumen-dokumen atau sumber-sumber fikih, dalam cara tertentu mungkin dirujuk dan dijadikan dasar menuju kesimpulan yang keliru dan bertentangan dengan pandangan riil syariat Islam, maka diperlukan sebuah bidang kajian khusus yang memungkinkan seseorang untuk memahami secara jelas metode yang benar dan valid dalam menggunakan sumber-sumber fikih sebagai suatu rujukan untuk menyimpulkan dan menarik hukum hukum Islam darinya dengan menggunakan dalil-dalil (bukti-bukt) akal dan dalil-dalil yang diberikan oleh Allah melalui Nabi Saw. dan para imam. Ushul Fiqh adalah bidang kajian yang memenuhi tujuan ini. Sejak zaman awal Islam, banyak kata lain yang bersinonim dengan kata fiqh (yurisprudensi) dan yang telah digunakan secara umum di kalangan kaum Muslim adalah kata "ijtihad'. Di dunia Muslim dewasa ini, kata-kata faqih (fakih) dan mujtahid (orang yang melakukan ijtihad-peny.) merupakan sinonim. Kata "ijtihad" berasal dari kata juhd yang berarti upaya yang benar-benar keras. Untuk alasan ini, seorang fakih juga disebut seorang mujtahid karena dia harus menggunakan seluruh upayanya untuk menyimpulkan hukum-hukum (ahkam) Islam.


  7. Murtadha Muthahhari, Ushul Figh (Prinsip Prinsip Yurisprudensi) 13

30.11.16

Perda Berbasis Norma Agama oleh Prof.Dr.H. Sirajuddin, M. M.Ag,MH

Review Buku Perda Berbasis Norma Agama oleh Prof.Dr.H. Sirajuddin, M. M.Ag,MH.

Buku Perda Berbasis Norma Agama diterbitkan oleh Penerbit Rajawali Pers ditahun 2015. Penulis merupakan Guru Besar dibidang Fiqih Siyasah dan saat ini merupakan Guru Besar di IAIN Bengkulu pada Fakultas Syari'ah dan Hukum. Saat ini, penulis juga menjabat sebagai ketua tanfidziah Nadlatul Ulama wilayah provinsi Bengkulu.


Rektor IAIN Bengkulu, Prof. Dr. H. Sirajuddin. M, M.Ag, MH didampingi Bapak Riswanto Hosen, Ph. D, dan Prof Nora Ann Colton yang merupakan Deputi Vice Chancellor dari UEL (University of East London) didampingi Dr. Karim, bekesempatan menandatangani MoU antara IAIN Bengkulu dan University of West London, UK dalam hal pengembangan pendidikan dan riset. 


19.11.16

Aspek SDM

Analisa Kelayakan Bisnis
Aspek SDM

A. Perencanaan SDM

Faktor Internal
- Rencana strategis
- Anggaran
- Estimasi produksi
- Usaha atau kegiatan baru
- Rancangan Organisasi dan tugas pekerjaan.

Faktor Eksternal
- Teknologi
- Sosial Budaya
- Politik
- Ekonomi

B. Analisis Pekerjaan

Jenis analisis pekerjaan
a. Analisis pekerjaan traditional
- Responsibilitas
- Duties
- Qualification
b. Result oriented job description
- Task
- Condition
- Standard
- Skills, knowledge, Abilities (SKA)
- Qualification

Analisis Pekerjaan
- Job description
- Job Classification
- Job Evaluation
- Job Design restructuring
- Personel requirements
- Performance appraisal
- Worker Training
- Worker mobility
- Efficiency
- Safety
- Legal
​​

27.10.16

Abu Musa Jabir bin Hayyan

Abu Musa Jabir bin Hayyan
Dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
KARYA-KARYANYA ADALAH :

  1. Kitab Al-Kimya
  2. Al-Khawash
  3. Shifah Al-Kaun (Kosmologi)
  4. Al-Hikmah Al-Mashunah
  5. Ath-Thabi'ah
  6. Shunduq al-Hikmah
  7. Al-Lahut
  8. Kitab As-Sumum
  9. Kitab Al-sab’een
  10. Kitab Al-Rahmah
  11. Kitab Al-Tajmi
  12. Kitab Al-Zilaq Al-sharqi
  13. Book Of The Kingdom
  14. Book Of Eastern Mercury
  15. Book Of Balance
 Tokoh besar yang dikenal sebagai “the father of modern chemistry”. Jabir Ibn Hayyan (keturunan Arab, walaupun sebagian orang menyebutnya keturunan Persia), merupakan seorang muslim yang ahli dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi.Jabir Ibn Hayyan (yang hidup di abad ke-7) telah mampu mengubah persepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.

Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar untuk berkembangnya ilmu kimia dan tehnik kimia modern saat ini. Jabir Ibn Hayyan-lah yang menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi. Dia juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.

Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy diterjemahkan kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar untuk para ahli kimia eropa. Beberapa diantaranya adalah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). 

Beberapa tulisa Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa istilah tehnik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional,seperti istilah “Alkali”, dsb.

Sumber


26.10.16

Al-Maslahah Al-Mursalah





Al-Maslahah Al-Mursalah


  1. Melindungi jiwa (hifz al-nafs), dan
  2. Melindungi akal (hifz al-aql),
  3. Mlindungi keturunan (hifz al-nasl)
  4. Melindungi harta (hifz al-mal).
Untuk melindungi agama Allah mensyari’atkan bermacam-macam ibadah, mengharamkan perbuatan murtad, melarang memakai sesembahan selain Allah dan lain-lain.

Untuk melindungi jiwa Allah melarang pembunuhan, melarang segala tindakan yang membahayakan jiwa, mensyari’atkan pernikahan, mewajibkan mencari rizki dan lain-lain.

Untuk melindungi akal Allah mengharamkan meminum minuman keras, mewajibkan menuntut ilmu dan lain-lain.

Untuk melindungi keturunan Allah mensyari’atkan pernikahan, melarang perzinaan dan tabanni, dan lain-lain.
Sedang untuk melindungi harta Allah mengharamkan pencurian,riba, judi, dan lain-lain.

Maslahah Hajiyah
Maslahah hajiyah yaitu segla sesuatu yang sangat dihajatkan oleh manusia untuk menghilangkan kesulitan dan menolak segal halangan, pengabaian terhadap maslahah hajiyah tidak menimbulkan ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia, tetapi akan kesulitan dan kesempitan.

Dalam rangka merealisasi maslahah hajiyah ini Allah mensyari’atkan berbagai transaksi, seperti jual-beli, sewa-menyewa, dan memberikan beberapa keringanan hukum, seperti kebolehan menjamak dan menqashar shalat bagi musafir, kebolehan menunda pelaksanaan berpuasa Ramadhan bagi orang yang sedang hamil, menyusui dan sakit, serta tidak diwajibkannya shalat lima waktu bagi orang yang sedang haid dan nifas.
Maslahah Tahsiniyah
Maslahah Tahsiniyah adalah tindakan atau sifat-sifat yang pada prinsipnya berhubungan dengan makarimul ahlak serta memelihara keutamaan dalam bidang ibadah, adat dan muamalat. Misalnya mengenakan pakaian yang bagus-bagus ketika shalat, memakai wewangian bagi laki-laki ketika berkumpul dengan orang banyak, pengharaman makanan yang buruk atau menjijikkan, larangan wanita menikahkan dirinya sendiri kepada laki-laki yang dicintainya, dan lain-lain.
Pertentangan Maslahah Mursalah dan Nash
Yang dimaksud pertentangan antara maslahah dengan nash adalah pertentangan antara kemaslahatan dengan nash yang zhanni, baik dari segi wurudnya, maupun dari segi dalalahnya. Jika kemaslahatan tersebut bertentangan dengan nash yang qathi’i, baik dari segi wurud, maupun dalalahnya, maka tidak dapat dipandang sebagai pertentangan. Sebab, pertentangan hanya terjadi antara dua dalil yang berada dalam tingkatan yang sama.

Jika kemaslahatan bertentangan dengan nash qathi’i, secara otomatis nash yang harus diikuti. Sebab dalam kasus seperti ini, sejatinya tidak ada pertentangan, sebab, nash lebih tinggi derajatnya dibanding kemaslahatan. Demikian juga, jika terjadi pertentangan antara nash al-Qur’an dengan qiyas, maka qiyas harus tunduk kepada nash, bukan sebaliknya.
Dengan menyikapi issu pertentangan antara maslahah dan nash, ulama terbagi kedalam tiga kelompok, yaitu: Kelompok ini yang mendahulukan nash dari pada maslahah. Mereka memandang bahwa hukum itu hanya dapat diambil dari nash, ijma’ atau qiyas. Jika suatu maslahah bertentangan dengan nash,maka maslahah harus diabaikan demi nash. Yang berpendapat demikian adalah kelompok Syafi’iyah dan diikuti oleh Hanabilah. Kelompok ini baru mengambil maslahah jika tidak ada nash, atau fatwa sahabat.
Pendapat ini terbantah dengan beberapa fatwa sahabat yang lebih mengutamakan maslahah dari pada nash. Misalnya keputusan Abu Bakar memerangi orang-orang Islam yang tidak mau membayar zakat, meskipun mereka tetap shalat dan puasa Ramadhan.
Keputusan ini bertentangan dengan hadis mutawattir yang diriwayatkan oleh imam hadis yang enam sebagai berikut yang artinya:
”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka berkata: Tiada Tuhan selain Allah. Jika mereka mengucapkannya, berarti mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku, kecuali jika karena alasan yang haq, sedang hisab mereka menjadi urusan Allah.”
Demikian juga Umar bin Khattab yang dalam beberapa fatwa mendahulukan maslahah daripada nash, seperti tidak memberikan bagian zakat kepada muallaf qulubuhum yang disebutkan dalam surat al-Maidah ayat 90.
Namun, fakta-fakta ini juga terbantahkan dengan argument bahwa keputusan Abu Bakar menerangi orang islam yang menolak membayar zakat didasarkan pada nash, yaitu kata “kecuali dengan alasan yang haq”.
Sedangkan keputusan Umar merupakan ijtihadnya dalam memahami dan menerapkan nash berdasarkan illat, yaitu bahwa pemberian zakat kepada muallaf, sebagaimana disebutkan dalam surat al-Maidah 60 adalah karena kondisi umat islam yang masih lemah saat itu. Sementara, pada masa pemerintahan Umar islam sudah kuat sehingga tidak membutuhkan lagi jaminan rasa dari mereka.
Kelompok yang mendhulukan maslahah dari pada nash. mereka adalah kelompok Malikiyah dan Hanafiyah.
Mereka meninggalkan hadis ahad jika bertentangan dengan maslahah. Diantara pengikut mereka ada yang berlebihan dalam mengutamakan maslahah, yaitu Najm al-Din al-Thufi. Jika ada nash yang qathi’i sekalipun, apabila bertentangan dengan maslahah, nash yang qathi’i tersebut harus tunduk pada kemaslahatan.
Menurut al-Ghazali dan al-Amidi kemaslahahtan dapat didahulukan daripada nash apabila betul-betul dalam keadaan darurat.