10.3.20

Dasar Teori Ekonomi Mikro


Pengertian dan Dasar Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumberdaya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta mendistribusikannya hanya utnuk konsumsi berbagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa akan datang dan dengan menggunakan uang ataupun tidak.

Sedangkan yang dimaksud dengan Ekonomi Mikro adalah: ilmu ekonomi yang mencoba melihat kegiatan ekonomi dari satuan-satuan yang kecil, melihat kegiatan mikro biotik dengan mikroskop. Bidang telaah ilmu ekonomi adalah prilaku ekonomi, yaitu yang timbul sebagai tanggapanterhadap dorongan kebranian manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, khussnya kebutuhan yang bersifat kebendaan.

Kebutuhan kebendaan yang menjadi sasaran penelaahan prilaku ekonomi terdiri dari kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan kebendaan yang angat esensial bagi kelengkapan hidup manusia, dan kebutuhan bahan pokok, yaitu kebutuhan kebendaan yang mendukung kesjahteraan hidup manusia. Kebuthan pokok berakar pada kebutuhan manusia sebagai makhluk biologis, dan kebutuhan bahan pokok berakar pada kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, jadi berasal dari dalam diri manusia sendiri, bersifat manusia, sedang alat pemuas kebutuhan tersebut berasal dari sumbernya yang pada dasarnya disediakan oleh alam,  bersifat alami. 

Pilihan dan Kelangkaan
Di dalam pembicaraan tentang ilmu ekonomi kata-kata pilihan dan kelangkaan sering sekali terdengar. Kedua kata tersebut eratsekali hubungannya dan merupakan konsep yang sangat esensial dalma ilmu ekonomi. Kelangkaan adalah konsep yang berhubungan dengan harga, bukan jumlah. Air di lautan Pasifik, uadara di atas kepulauan Indonesia, pasir di Gurun Sahara, dan sebagainya. Jumlahnya sangat banyak sekali, sehingga walupun terbatas tidak bisa disebut langka. Di lain pihak, air bersih untuk minum, udara kota yang bersih, pasir untuk banguan dan lain-lain, jumlahnya tetap banyak, tetapi dapat disebut sebagai Barang Langka. Jadi kelangkaan bukan merupakan sifat barang tetapi pencerminan keadaan, suatu hubungan timbal balik antara kebutuhan ketersediaan sumber daya.

Seseutau barang disebut langka bila memperolehnya dibutuhkan sebuah pengorbanan sejumlah barang lain. Untuk memperoleh sebuah mobil, misalnya seseorang harus membeli (pengorbanan berupa uang) atau menukarnya dengan sejulah barang lain. Sebaliknya sesuatu barang disebut barang bebas apabila untuk menikmatinya tidak diperlukan pengorbanan yang berupa hilangnya kenikmatan yang dapat diperoleh dari barang lain. Semakin langka suatu barang, maka semakin banyak barang lain yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang langka trsebut.
  
Dengan demikian jelaslah bahwa hampir semua barang di dunia ini adalah barang langka, apalagi sumber daya. Untuk memeperoleh barang-barang tersebut diperlukan pengorbanan yang juga berupa barang langka. Dari keadaan inilah timbul konsep pilihan, yaitu kemungkinan untuk memilih berbagai alternatif yang tersedia. Memungkinan untuk memilih mengandung dua keadaan. Keadaan yang satu disebut kesempatan dan berupa sekelompok barang dan jasa tersedia dan dapat dipilih, sedangkan keadaan kedua disebut preferensi dan berupa skelompok kreteria seleksi yang diatur secara berjenjang.

Permasalah Dasar Ekonomi
Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang relatif tidak terbatas, padahal sumber daya relatif terbatas, setiap masyarakat dihadapkan pada suatu permasalahan yang berkaitan dengan pemilihan  penggunaan sumber daya yang tersedia. Permasalah itu pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam permasalahan dasar ekonomi, seperti: 

—Pemilihan penggunaan sumber daya dalam kaitannya dengan penentuan tentang barang dan jasa yang harus di hasilkan oleh masyrakat. 
— Bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa tersebut
— Untuk sipa barang dan jasa itu dihasilkan.

No comments:
Write komentar